Rabu, 12 November 2014

TUGAS SOFKIL EKONOMI KOPERASI

Koperasi belum bias menjadi tonggak atau soko guru di Indonesia
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).
Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, begitu pula Indonesia.
Namun, kenyataannya berbeda jauh. Banyak koperasi di Indonesia yang sulit untuk berkembang karena adanya beberapa faktor. Berikut faktor-faktor penghambat kenapa koperasi di Indonesia sulit berkembang:
1.    1.      Kurangnya Partisipasi Anggota Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mengerti saja tidak mengenai apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat koperasi seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.

1.     
2.    2.      Sosialisasi Koperasi Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.

1.    3.      Manajemen Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.

1.    4.      Permodalan Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan. Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Muhammad Hajir Hadde, SE. MM menyebutkan salah satu hambatan yang dihadapi selama ini diantaranya manajemen dan modal usaha.  Hal itu dikatakannya dihadapan peserta Diklat Koperasi Simpan Pinjam KSP dan Unit Simpan Pinjam USP yang saat ini sedang berlangsung di Palu.  Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dimaksud khususnya manajemen Dinas Kumperindag selaku leading sector terus berupaya mengatasinya melalui pendidikan dan pelatihan serta pemberian modal usaha.

1.    5.      Sumber Daya Manusia Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya. Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.

1.    6.      Kurangnya Kesadaran Masyarakat Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

1.    7.      “Pemanjaan Koperasi” Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.

1.    8.      Demokrasi ekonomi yang kurang Dalam arti kata demokrasi ekonomi yang kurang ini dapat diartikan bahwa masih ada banyak koperasi yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan, tetapi hal tersebut sangat jauh dari apa ayang kita piirkan. Keleluasaan yang dilakukan oleh badan koperasi masih sangat minim, dapat dicontohkan bahwa KUD tidak dapat memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman, untuk usaha masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan oleh tingkat kecamatan dll. Oleh karena itu seharusnya koperasi diberikan sedikit keleluasaan untuk memberikan pelayanan terhadap anggotanya secara lebih mudah, tanpa syarat yang sangat sulit.   
Dan juga secara umum permasalahan yang dihadapi koperasi dapat di kelompokan terhadap 2 masalah. Yaitu :
 A. Permasalahan Internal
§  Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;
§  Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
§  Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;
§  Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relatif tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi;
§  Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;
§  Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;
§  Dengan modal usaha yang relatif kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.
B. Permasalahan Eksternal
§  Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;
§  Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.
§  Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi;
§  Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.

Sabtu, 25 Oktober 2014

TUGAS 1



TUGAS SATU (1)

PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Secara sederhana, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses mendahului dan mengikuti tindakan ini. Contohnya Tono setelah melihat pameran batu cincin, merasa tertarik dan percaya bahwa batu cincin tersebut sangat bagus, merasa menyenangi, kemudian memutuskan untuk membeli, menggunakannya. Setelah 2 tahun menjadi bosan kemudian menukarnya dengan batu cincin yang baru atau menjualnya.

TUJUAN MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN
  
 Dalam pasar yang semakin intensif  tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.
·         Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat.
·         Manfaat mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggannya sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas legitimasi ke masyarakat (Sheth & Mittal, 2004).



Selasa, 16 September 2014

Sejarah Perjuangan Bangsa.

Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRi dalam wadah Nusantara.

B. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.

C. Era Selama Penjajahan
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.
D. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.

imulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut :

1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
E. Era Mengisi Kemerdekaan.
Pada awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan’i seperti : DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945, penyimpangan y’ang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan tuntutan “Reformasi”, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan, kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi.
Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.
Proses Bangsa Yang Menegara.
Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela Negara. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama; Bangsa Yang Mau Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa Yang Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan Keamanan.
Pada zaman modern adanya negara lazim_ya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil” inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda dengan dalih teori yang universal
Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang mana telah memberikan kesempatan pada saya untuk menulis artikel ini. disini saya akan mencoba membantu rekan-rekan blogger maina agar tidak sia-sia nongkrong siang malam di internet, tentunya untuk mendapatkanUANG DENGAN CARA HALAL.

Pertama-tama Anda harus mempunyai BLOG
jika anda belum punya silahkan klik disini untuk mendaftar.

setelah anda sudah memiliki blog pilih dan tulis Artikel yang menarik tentang blog anda agar si pembaca tidak jenuh alias BeTe membaca artikel anda, dan kemungkinan besar yang secara otomatis jika artikel anda menarik untuk dibaca maka banyak pengunjung/visitor yang datang untuk membaca blog anda. hal ini adalah hal sangat penting sekali.

BAGIAN INTI

Bagi anda yang sudah memiliki blog tapi belum bisa menguangkan blog tersebut, langkah awal yang harus anda lakukan adalah harus berhubungan dengan Iklan karena dari situlah blog anda bisa menghasilkan Rp.... maupun $..... terserah anda mau pilih yang mana, tapi untuk pemula sebaiknya yang Rp ( recehan ajah dulu ) seperti saya hehehehe... dan segeralah bergabung dengankumpulbloger atau adsensecamp untuk membuat iklan maupun memasang iklan.

cara mendapatkan iklan anda bisa segera klik disini pasangkan pada blog anda dengan cara login ke acount anda pilih tata letak > tambah gadget > HTML/javascript pasangka script iklan anda jangn lupa beri judul biar agak mecing getoh...

setelah itu save dan atur letak iklan anda yang sudah terpasang tadi, jangan lupa save yah.

PENTING

setiap anda memasukan postingan baru, jangan lupa publikasikan ini bermanfaat mengubah settingan blog anda untuk adanya pembaruan di blog anda agar postingan yang baru saja anda simpan di blog anda ter setting dengan baru caranya pengaturan > publikasikan > sesuaikan text >save settingan.

hal ini agar search engine ( mesin pencari ) cepat mangenal blog anda, dan blog anda pun akan mendapatkan PR ( page ranking ) yang cukup baik di search engine seperti yang kita kenal google.

jika begitu anda tidak usah bingung dan pusing untuk mendapatkan uang dengan cara mudah dan halal, tinggal duduk manis santai dirumah saja uang akan datang sendiri pada anda, asalkan anda mau bersabar tekun ulet dan giat untuk mau belajar, pepatah mengatakan sedikit-sedikit lama-lama menjadi banyak he.....he....he...

untuk mencari dollar di blog anda anda harus bergabung dengan adsense tapi sayangnya sedikit sulit untuk bergabung menjual produk dari adsense ini, blog kita mesti berbasic bahasa inggris dan juga harus murni konten asli buatan kita sendiri jangan dari copy paste karena google adsense akan melacak dan apabila blog anda dapat copy paste langsung akan di black list tapi. tapi jangan kuatir masih banyak cara lain untuk mendulag dollar selain di adsense,,,


SELAMAT MENCOBA


PERHATIAN !!

Arikel ini dibuat untuk para pemula bloger mania jika anda termasuk yang sudah mengerti saya mohon untuk lebih di perjelas agar terciptanya manusi-manusia berwawasan luas demi berkembang majunya bangsa kita yang kaya akan budaya, sumber daya alam, maupun sumber daya manusianya.. agar bisa menghargai karya orang lain.

Salam Hormat saya Bloger Mania





Cara-cara menunjukkan kasih sayang anda kepada ibu bapa

Ibu bapa merupakan merupakan insan terpenting dalam hidup setiap manusia. Jasa mereka kepada kita tidak ternilai harganya. Sejak kita dalam kandungan lagi, ibu telah mengendong kita di dalam perutnya selama 9 bulan 10 hari. Apabila tiba masanya, kita dilahirkan. Pada ketika itu, ibu bersabung nyawa untuk melahirkan kita. Bapa pula bertanggungjawab untuk menjaga keluarga kita dengan sebaik-baiknya. Pengorbanan ibu bapa kita juga tidak terhenti di situ sahaja. Oleh hal yang demikian, sebagai anak, kita haruslah menghargai jasa ibu bapa kita dan membalas jasa dan budi mereka. Sebenarnya, terdapat pelbagai cara untuk kita membalas jasa mereka.

Salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada ibu bapa ialah kita hendaklah menyayangi mereka. Ibu bapa kita mengandung, melahir, menyusu, mendidik, mengasuh serta membesarkan kita dengan baik bagai menatang minyak yang penuh. Pada asalnya, kita merupakan insan kerdil yang tidak mengetahui apa-apa mengenai erti kehidupan. Sebagai tanda kita menghargai usaha dan penat lelah mereka, kita haruslah menyayangi ibu bapa kita sebagaimana mereka sentiasa menghadapi ujian kesabaran ketika mendidik kita. Sebagai contohnya, ibu bapa menjaga dan membesarkan kita dalam keluarga yang bahagia dan sebagai anak pula, kita perlu mencurahkan kasih sayang kita kepada mereka terutamanya apabila mereka sudah tua dan uzur. Menurut pakar psikologi, mereka yang sudah tua akan berfikir dan berkelakuan seperti kanak-kanak dan memerlukan kasih sayang daripada anak-anak. Oleh hal yang demikian, kita harus menyayangi ibu bapa kita supaya kita tidak dituduh sebagai anak yang derhaka.

Selain itu, kita boleh menunjukkan sayang kepada ibu bapa kita dengan cara menghormati dan mentaati mereka. Hal ini dikatakan demikian kerana setelah kita boleh berfikir, ibu bapa kita menerapkan nilai-nilai murni dalam diri kita. Mereka telah mendidik kita sejak kecil bak kata pepatah, “melentur buluh biarlah dari rebungnya.” Apabila kita sudah dewasa, kita telah menajdi modal insan yang berkualiti dengan nilai-nilai murni hasil daripada didikan mereka. Secara tidak langsung, kita bertanggungjawab untuk mengamalkan nilai-nilai murni yang telah kita peroleh. Sebagai contohnya, kita bercakap dengan nada yang rendah apabila berkomunikasi dengan orang tua terutamanya ibu bapa dan menundukkan badan apabila melalui hadapan mereka. Kita juga akan menjadi teladan kepada anak-anak kita apabila kita menghormati orang tua kita. Oleh hal yang demikian, kita hendaklah membalas jasa mereka dengan menghormati dan mentaati mereka sebagaimana mereka menerapkan nilai-nilai murni dalam diri kita.

Seterusnya, kita boleh membalas jasa ibu bapa dengan menjaga mereka. Hal ini dikatakan demikian kerana ibu bapa telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Sebelum kita diwajibkan sekolah, ibu bapa telah mengajar kita tentang asas kehidupan seperti berjalan, berlari dan pelbagai perkara dalam kehidupan. Ibu bapa juga sering kali menasihati kita agar pandai membezakan yang mana intan dan yang mana kaca. Sebagai anak pula, kita yang merupakan tempat bergantung hidup mereka apabila mereka sudah tua dan uzur. Sebagai contohnya, kitalah yang bertanggungjawab dan berkemampuan untuk menjaga dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang. Tindakan anak-anak pada masa ini yang menghantar ibu bapa ke rumah warga tua pula tidak harus dicontohi kerana ibu bapa yang sudah tua dan uzur akan berasa terisisih dan sakit hati. Oleh hal yang demikian, sebagai anak kita hendaklah membalas jasa ibu bapa kita dengan menjaga mereka dengan sebaik-baiknya apabila kita dewasa kelak.

Di samping itu, cara lain ialah kita belajar dengan bersungguh-sungguh. Hal ini dikatakan demikian kerana ibu bapa sanggup bekerja membanting tulang dan bersengkang mata untuk mencari rezeki yang halal bagi membesarkan kita. Hasil yang diperoleh kemudiannya digunakan untuk membayar yuran sekolah, asrama dan kelas tuisyen tanpa mengharapkan pulangan dari segi mata wang daripada kita. Sebagai contohnya, ibu bapa tidak pernah mengharapkan harta berjuta ataupun sagu dan emas untuk membalas jasa mereka tetapi pencapaian anak-anak menggenggam segulung ijazah merupakan kegembiraan sebenar mereka. Dalam aspek ini, kita boleh menunaikan harapan mereka dengan menjadi insan yang berguna, berjaya dan bahagia di dunia mahupun di akhirat. Tegasnya, untuk membalas jasa ibu bapa kita, kita hendaklah belajar dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan yang cemerlang dalam semua bidang yang diceburi.

Bukan itu sahaja, kita perlu memberikan layanan yang baik kepada rakan-rakan mereka. Hal ini dikatakan demikian kerana budi bahasa dan sopan santun yang kita pamerkan melambangkan kasih sayang kepada kedua-dua ibu bapa kita. Segala teladan dan tunjuk ajar yang diterapkan oleh ibu bapa kepada kita dianggap seperti bagaimana acuan, begitulah kuihnya. Sebagai contohnya, etika kita yang bermoral membolehkan rakan-rakan ibu bapa kita akan berpandangan positif kepada kedua-dua ibu bapa kita. Oleh hal yang demikian, sebagai anak, kita mestilah menghormati rakan-rakan ibu bapa dan melayan mereka dengan baik.

Sebagai kesimpulannya, sebagai seorang anak kita hendaklah sentiasa menjauhkan diri daripada sikap bagai kacang lupakan kulit. Kita janganlah sesekali menderhaka atau melupai jasa kedua-dua ibu bapa kita kerana syurga terletak di bawah telapak kaki ibu. Kasih sayang yang telah dicurahkan serta segala pengorbanan yang telah dilakukan oleh ibu bapa kita tidak harus lenyap begitu sahaja di hati dan minda kita. Segala jasa yang mereka curahkan tidak mampu kita balas walau dengan harta yang berjuta sekalipun. Kita haruslah membalas jasa mereka sementara mereka masih hidup,selagi nyawa dikandung badan.