Sejarah Keraton Yogyakarta
Posted by Aris Fourtofour on Minggu, 17 Februari 2013
Sejarah Keraton Yogyakarta-
Keraton yogya adalah istana milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Istana ini didirikan oleh Sultan Hamengkubowono I. Istana ini juga
pernah menjadi istana negara pada masa pemerintahan Sultan
Hamengkubowono IX. Pada saat itu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
menjadi pemerintahan pusat Indonesia alias ibukota Indonesia. Tetapi
pemindahan ibukota itu tidak lama dan akhirya pemerintahan pusat di
kembalikan ke Jakarta lagi. Di sana, juga terdapat alun-alun yang di
tengah alun alun tersebut ada beringin kembar yang konon katanya
beringin tersebut sama sehingga di sebut beringin kembar. Tetapi
sekarang beringin kembar tersebut sudah tidak terlalu terlihat kembar.
Di sini, juga terdapat museum kereta keraton yang di dalamnya ada kereta
kereta milik Sultan Yogyakarta.
Asal mula Kasultanan Jogjakarta diawali ketika pada tahun 1558 M
Ki Ageng Pamanahan mendapatkan hadiah sebuah wilayah di Mataram dari
Sultan Pajang karena jasanya telah mengalahkan Aryo Penangsang. Pada
tahun 1577, Ki Ageng Pemanahan yang tetap selalu setia pada Sultan
Pajang sampai akhir hayatnya, membangun istananya di Kotagede.
Penggantinya, Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan, berbeda dengan
ayahandanya. Sutawijaya menolak tunduk pada Sultan Pajang dan ingin
memiliki daerah kekuasaan sendiri bahkan menguasai Jawa.
Setelah memenangkan pertempuran dengan Kerajaan Pajang, pada tahun 1588,
Mataram menjadi kerajaan dengan Sutawijaya sebagai Sultan yang bergelar
Panembahan Senopati. Kerajaan Mataram mengalami perkembangan pesat pada
masa kekuasaan Sultan generasi keempat, Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Setelah Sultan Agung wafat dan digantikan putranya, Amangkurat I,
Kerajaan Mataram mengalami konflik internal/konflik keluarga yang
dimanfaatkan oleh VOC hingga berakhir dengan Perjanjian Giyanti pada
bulan Februari 1755 yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan
Surakarta dan Kasultanan Jogjakarta.
Dalam perjanjian tersebut, dinyatakan Pangeran Mangkubumi menjadi sultan
Kasultanan Jogjakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwana I. Sejak
tahun 1988 hingga sekarang, Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh Sultan
Hamengku Buwana X. Keraton Jogjakarta mulai didirikan oleh Sultan
Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti. Lokasi
keraton konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama
Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring- iringan
jenazah raja-raja Mataram yang akan dimakamkan di Imogiri.
Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul
Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton
Jogjakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar
Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman. Lokasi Keraton Jogjakarta berada di antara Sungai Code di
sebelah timur dan Sungai Winongo di sebelah barat serta Panggung Krapyak
di sebelah selatan dan Tugu Jogja di sebelah utara. Lokasi ini juga
berada dalam satu garis imajiner Laut Selatan dan Gunung Merapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar